Kamis, 14 Maret 2013

Tentang Kesalahanku

 foto: http://phoenix0105.files.wordpress.com/2012/10/brokenlove.jpg?w=683


“Seperti apa aku di matamu?”

Kadang tak jua aku habis berfikir, siapa aku ini di depan kedua matamu, yang selalu kamu anggap salah, yang selalu kamu anggap rumit. Dan kepada dinding bernama perbedaan lah yang menutup pikiranku tentang semua pertanyaanku.

Lalu, sekali lagi aku bertanya tentang sebuah keadaan, apa yang dapat aku lakukan? Sementara mencintaimu adalah sebuah kebiasaan bagi setiap senti jalan menuju hatiku. Dan memahamimu adalah tugas yang selalu aku lakukan dalam perjalanan panjang menuju kebahagiaan. Namun, lagi-lagi aku dipertemukan dengan pertanyaan, kebahagiaan siapa yang aku tuju?

Bukan tentang ragu pertanyaan-pertanyaan yang timbul tenggelam itu bermuara, melainkan tentang apa definisi aku bagi hatimu, dan bagaimana kebahagiaan untukku yang selalu kamu maksudkan. Sementara yang selalu aku pahami adalah tentang segala kesalahan yang aku lakukan.

Selasa, 12 Maret 2013

Embun, untukku..

foto: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDPAs5khWLH-PkhjWmhRiJscGULh_X_6Ox4fahZq6pqDgb4j3PSFqe8OFQlvJfK4Bi1MjE4kjJHVF3fxafRn_yzlOMVLTngjfa7YXsztAygPLnUVe_RGhVEYTLhIDNWYF2GhXjOkKFH2U/s1600/DAUN+GUGUR.jpg

Di lembut dingin fajar musim semi hari ini, aku dibangunkan oleh sesuatu yang tidak biasanya. Serupa melihat oase dalam fatamorgana, namun kali ini berwujud.

“Hai, sudah bangun kah kamu?” sesuatu yg mebangunkanku di fajar hari ini tampak menyapaku, aku masih diam. Malu-malu mungkin, atau masih tak menyangka bahwa aku juga akan mendapat giliran untuk merasakannya.

“Mengapa kamu diam?” suaranya kali ini menggelitik nafsuku untuk menyahutnya, walau tetap ada ragu dalam tiap kataku.

“Kamu siapa?” tanyaku malu-malu, walau ku yakini dalam hati ku sendiri, sepertinya aku mengetahui ia siapa.

“Seharusnya kamu mengetahui siapa aku.”  lembut suaranya semakin meyakini ku bahwa sepertinya aku memang mengetahui siapa yang menjadi alasanku terbangun tidak seperti biasanya pada fajar hari ini. Dalam diam batinku berkata “Ah.. Akhirnya aku mendapat takdir itu.”