Sabtu, 16 November 2013

Janji Kala Senja..

foto: http://pandasurya.files.wordpress.com/2009/07/oldbench1600wl0.jpg


Bangku taman ini, kursi penonton favorit ku.


Secangkir hangat teh hijau dan hangatnya sela-sela jari mu ialah pelengkap dari pentas yang aku tunggu.


“Akan ku ukir nama mu di atas sana, Dinda!” teriak mu antusias menunjuk gumpalan awan yang berlatar langit senja kala itu.


Kilat di mata mu menjadi pembuka yang sangat manis untuk pertunjukan yang aku nantikan.


Matahari menuju pelupuk cakrawala, menimbulkan semburat jingga yang selalu aku nikmati.


“Terima kasih untuk pertunjukan mu.” Ku sesap teh hijau yang mulai menjadi dingin.

Senja akan kembali membawa bayang mu pergi.

Bahkan, untuk lima tahun berlalu, aku masih ingat hari itu.


Ku tatap kembali pertunjukan ku, semburat jingga mulai pergi bersembunyi di langit malam.


“Jangan melupakan janji mu.” Harap ku sebelum langkah kaki membawa ku menjauh pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar