![]() |
foto: google |
Pagi tadi, ku tatap lekat-lekat jendela yang menghadirkan
sebersit keemasan cahaya matahari. Hari ini berganti. Masih tentang rindu yang
tak pasti.
Hai kamu, tetap dengan sebuah harapan yang sama, sebelum
kembali kututup rapat jendela kamarku, aku harap langit pagi yang kulihat kala
itu juga mampu membawa ingatanmu kembali padaku. Meski kadang membawa pilu.
Kadang, banyak pertanyaan kecil perlahan muncul dalam
benakku, menggelitik dinding keyakinanku, mencoba membobolnya perlahan, dengan
senjata bernama logika. Aku lupa, kapan terakhir kali akal sehatku mampu menyambutmu
dengan tanpa mengharu biru.