Rabu, 12 Februari 2014

Aku (masih) rindu

foto: google



Dan, syukurlah.. Sedikitnya suratmu tempo hari membuatku lebih tenang. Walau aku lebih membutuhkanmu tentunya.


Salam dari ibuku juga, ibu bilang, jika saja kamu ada di sini, mungkin ia tak perlu bersusah payah untuk memaksaku menelan pil-pil pahit itu.

Aku bosan Dan, kamu pasti tahu bagaimana menderitanya aku menelan pil-pil itu.



Siang tadi, salah satu teman baikku datang berkunjung untuk menjengukku. Ia sempat bercerita tentang hubungannya dengan kekasihnya yang sudah berjalan lama. Seharusnya beberapa bulan lagi mereka menikah Dan, namun siapa yang bisa menolak takdir, pernikahan mereka batal bersama dengan berakhirnya hubungan mereka.

Seketika aku langsung memikirkanmu Dan, memikirkan hubungan kita yang masih saja dimusuhi rindu. Aku selalu berharap pada Tuhan, semoga saja takdir tidak menjadi musuh paling besar untuk kisah kita.



Oya bagaimana keadaanmu? Semoga hanya aku yang sedang tidak bersahabat dengan sehat.



Aku (masih) rindu



Tidak ada komentar:

Posting Komentar