Pada waktu yang tak jemu untuk melaju, semoga bukan kita yang terhempas karena putarannya.
Beberapa hari ini, aku sibuk dengan pikiran-pikiranku sendiri, Dan.
Berkali aku harus berjibaku dengan rindu yang melulu tentang kamu, tentang kita--yang katamu selalu tentang aku, dan kamu.
Perihal waktu yang masih mengulur terlalu lama, pun rindu-rindu yang katamu semakin menggila. Adakah sebenernya hanya ego kita yang saling beradu, Dan?
Kita sama-sama saling menyebutnya rindu --atau doa-doa penghantar tidur yang mampu membuat kita saling terlelap sekalipun masing-masing dari kita diliputi kesakitan atas candu yang kita buat sendiri.
Kita sama-sama menamainya ketabahan--saat kita saling mendoakan, berharap lengannya mampu memeluk kamu, pun aku.
Dan, masih kah kita saling menyebutnya rindu? Jika hanya ego yang lahir di setiap risaunya.
Atau masih kah kita mampu memanggilnya rindu? Atau hanya angan kosong yang mengatas namakan rindu?
Ada banyak hal yang hilang, Dan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar