Senin, 10 Februari 2014

Aku sakit..

foto: google



Baru saja ibu menepuk bahuku tiba-tiba, saat sedang kutekuri lagi surat-suratmu kemarin.

“Dari pangeranmu lagi.” begitu ucapnya

 Kamu tahu? Aku hampir saja tak sengaja merobek surat darimu karena tidak sabar untuk membacanya.


Dan, akhir-akhir ini tak ada lagi yang menarik perhatianku selain menanti suratmu sambil membaca ulang seluruhnya. Karena bagiku satu-satunya jarak terdekat menuju kamu hanyalah dengan kembali menekuri tiap kata yang kau ukir di sana.



Kali ini bukan hanya tentang aku yang mulai kehilangan arah karena perlahan rindu mulai mengoyak akal sehatku.
Bukan pula tentang sesak di dada yang mengharapkan kamu untuk lekas kembali.
Melainkan tentang aku yang tak lagi baik-baik saja sekarang, entah karena terlalu rapuh menahan rindu, atau karena egoku yang mulai menggerogoti kesehatanku.


Tempo hari pernah ku katakan bahwa aku sakit Dan, ternyata keadaan itu tak kunjung membaik.
Maafkan aku untuk itu, maafkan jika kepulanganmu tak disambut dengan aku yang berdiri tegar dan senyum selamat datang. Maafkan aku.
Namun perlu kamu ketahui, air mata penuh rindu serta hangatnya dekapku, pasti akan menyambut kepulanganmu.


jangan menghilang,


kumala


Tidak ada komentar:

Posting Komentar