Senin, 03 Februari 2014

(Masih) Untuk Kamu

foto: google


*sebelum kau baca surat ini ada baiknya kau dengarkan musikalisasi yang pernah ku kirim untukmu*


Dear kamu,


Tak usahlah menebak-nebak sebelumnya kepada siapa surat ini tertuju, karena harusnya kamu tahu, bahwa kamu lah yang selalu tertuang mewujud kata dalam setiap tulisanku, bahwa rindu kepadamu lah yang membuatku tak pernah kehabisan upaya untuk menyuruhmu pulang.


Masih kah rindu? Masih kah cemburu? Hanya itu saja sebenarnya yang ingin aku tanyakan padamu dari sekian ribu pertanyaan yang hilang tenggelam namun selalu coba aku abaikan. Entahlah, aku terlalu risau memikirkannya, sebab yang aku inginkan hanya memastikan kalau kamu akan baik-baik saja.


Sayang, berkali selalu ingin aku katakan, bahwa diamku bukanlah tentang mengabaikanmu. Jika saja waktu sempat membuatmu letih untuk menunggu sapa dariku, maafkan aku, aku yang telah membiarkan waktu melumat habis seluruh ketabahanmu.  Seandainya saja kamu tahu, bahwa pikiranku tak kan pernah membiarkan namamu untuk sejenak saja berlalu pergi. Dan seandainya saja kamu tahu, bahwa tetap sosokmu yang menjadi penyambut kala mata ku terbuka dan terpejam.


Apakah masih ada keraguan pada hatimu? Apakah masih akan ada tanya tentang bagaimana hatiku menyambutmu sekarang? Jika iya, biarkan menjadi tugasku untuk meyakinkan kamu sekali lagi.


Sayang, waktuku mungkin tak banyak, namun seluruhnya sudah habis terpakai untuk memikirkanmu.


kecup kasih untuk kepala dan keningmu,


dari perempuan yang tak pernah letih memanggilmu dalam doa, ocie.


2 komentar:

  1. mana kamunya?
    besok nullis untuk selebtwit kesayangan yaa :D

    - ika, tukangpos

    BalasHapus
    Balasan
    1. kamunya lagi sibuk kerja kak di sanah (.___. )/||
      siaaappp.. sudah ditulis pun suratnya :D

      Hapus