![]() |
foto: google |
*sebelum kau baca surat ini ada baiknya kau dengarkan musikalisasi yang pernah ku kirim untukmu*
Dear kamu,
Tak usahlah menebak-nebak sebelumnya kepada siapa surat ini
tertuju, karena harusnya kamu tahu, bahwa kamu lah yang selalu tertuang mewujud
kata dalam setiap tulisanku, bahwa rindu kepadamu lah yang membuatku tak
pernah kehabisan upaya untuk menyuruhmu pulang.
Masih kah rindu? Masih kah cemburu? Hanya itu saja
sebenarnya yang ingin aku tanyakan padamu dari sekian ribu pertanyaan yang
hilang tenggelam namun selalu coba aku abaikan. Entahlah, aku terlalu risau
memikirkannya, sebab yang aku inginkan hanya memastikan kalau kamu akan
baik-baik saja.
Sayang, berkali selalu ingin aku katakan, bahwa diamku
bukanlah tentang mengabaikanmu. Jika saja waktu sempat membuatmu letih untuk
menunggu sapa dariku, maafkan aku, aku yang telah membiarkan waktu melumat habis
seluruh ketabahanmu. Seandainya saja kamu
tahu, bahwa pikiranku tak kan pernah membiarkan namamu untuk sejenak saja
berlalu pergi. Dan seandainya saja kamu tahu, bahwa tetap sosokmu yang menjadi
penyambut kala mata ku terbuka dan terpejam.
Apakah masih ada keraguan pada hatimu? Apakah masih akan ada
tanya tentang bagaimana hatiku menyambutmu sekarang? Jika iya, biarkan menjadi
tugasku untuk meyakinkan kamu sekali lagi.
Sayang, waktuku mungkin tak banyak, namun seluruhnya sudah
habis terpakai untuk memikirkanmu.
kecup kasih untuk kepala dan keningmu,
dari perempuan yang tak pernah letih memanggilmu dalam doa,
ocie.
mana kamunya?
BalasHapusbesok nullis untuk selebtwit kesayangan yaa :D
- ika, tukangpos
kamunya lagi sibuk kerja kak di sanah (.___. )/||
Hapussiaaappp.. sudah ditulis pun suratnya :D